Kebudayaaan  berasal dari kata budi dan daya.Artinya adalah sebuah kegiatan yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun budaya berkembang menuju pada peningkatan kualitas hidup manusia .

Salah satu unsur dari budaya adalah tradisi termasuk tradisi berpakaian. Tradisi berbusana ini dari masa ke masa mengalami evolusi bahkan kadang terjadi revolusi berbusana. Jaman dahulu berbusana lebih  bertujuan untuk menutup aurat manusia. Tetapi di jaman sekarang disamping menutup aurat manusia juga memberikan estetika pada sang pemakai. Estetika disini adalah kepantasan, keanggunan, keindahan yang membuat si pemakai menjadi lebih percaya diri. 

Tradisi memakai kebaya dan blangkon pada 2 dekade terakhir mengalami kemunduran. Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sudah jarang memakai kebaya dan blangkon. Padahal Yogyakarta adalah pusat tradisi dan budaya di bumi jawa. Sultan Kraton Yogyakarta yang sekaligus menjadi Gubernur memberikan tanda bahwa Yogya adalah pusat budaya. 

Setelah UU keistimewaan DIY ( UU nomer 13 tahun 2012) disahkan   pada era presiden Yudoyono, maka DIY memiliki keistimewaan secara de jure dan de facto. Sejak itulah DIY memiliki  payung hukum dalam melakukan kegiatan budaya atau tradisi. Salah satunya adalah perintah agar para PNS propinsi DIY setiap hari Kamis Pahing memakai busana daerah. Hal ini berpengaruh luas pada  tradisi berbusana daerah. 

Harapannya dengan memakai busana daerah ini , akan meningkatkan ketahanan budaya daerah yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan budaya nasional. 

Selamat merayakan hari lahir kraton Ngayogyakarta Hadiningrat  pada hari ini Kamis Pahing.

(UPKRS)